Iri Dengan Rezeki Orang Lain? Lebih Bersyukur, Yuk!

Assalamu’alaikum!


Hai, teman-teman!

Setelah sekian lama menganggur, aku memutuskan untuk mulai kembali aktif menulis. Ya, setidaknya, aku berencana untuk membuat tulisan baru setiap 2 minggu sekali, InsyaAllah.

Aku sadar, tulisanku masih jauh dari kata layak, apalagi baik, pun tema yang aku angkat seringkali tidak menggugah minat pembaca untuk menengok blogku. Oleh karena itu, aku sempat terpikir untuk menyerah dengan dunia ‘tulis-menulis’. Namun, beberapa temanku menyadarkan aku bahwa aku harus kembali menulis.

Akhirnya, aku mencoba kembali dengan tema yang, setidaknya menurutku, cukup menyadarkan diriku akan pentingnya bersyukur.

Di post kali ini aku ingin membahas tentang rezeki. Suatu bahasan yang, pun menurutku, cukup mainstream dan tidak ada ujungnya. Mengapa bisa aku mengatakan tidak ada ujungnya? Karena, setidaknya menurutku, bahasan mengenai rezeki dapat dilihat dari berbagai sisi, pun hal ini mengakibatkan banyak sekali hal yang dapat dibahas mengenai rezeki.

Pertama-tama, berbicara tentang rezeki, apa sih rezeki itu? Apakah rezeki selalu berkenaan dengan harta dan uang? Apa sih sebenernya rezeki itu, teman?

Seringkali orang-orang, bahkan mungkin kalian, berpikir bahwa rezeki selalu berhubungan dengan harta dan uang. Benar? 😊

Perlu kalian ketahui, rezeki itu sebenarnya bukan hanya harta dan uang. Ada memang, rezeki yang terlihat oleh mata dan kita sadari, misalnya saja, harta. Namun ada juga rezeki yang tidak terlihat atau mungkin seringkali tidak kita sadari bahwa hal tersebut merupakan sebuah rezeki, misalnya saja, pendengaran, kemampuan berjalan, kecerdasan, prestasi, dan lain sebagainya.

Sebenarnya, setiap dari kita pasti sudah punya ‘jatah’ rezeki masing-masing, rezeki tidak akan tertukar, atau kurang. Rezeki itu selalu pas. Kenapa aku bisa berkata demikian? Karena Allah memang sudah mengatur rezeki tiap umatnya, berdasarkan firman-Nya dalam surah Huud ayat 6 :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

“Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (Huud: 6)

Berdasarkan ayat diatas sudah jelas bahwa setiap makhluk yang diciptakan Allah sudah diatur rezekinya. Mulai ia lahir hingga maut menjemputnya.

Nah, karena rezeki kita sudah diatur sedemikian rupa dan mungkin untuk beberapa orang rezeki yang mereka terima “tidak sama”, terkadang kita merasa iri dengan rezeki orang lain. Padahal, Allah mengatur jatah rezeki untuk kita bukan tanpa alasan, namun karena memang sesuai dengan kebutuhan kita.

Seringkali, mungkin, kita berpikir begini,

“Eh, kok dia pinter banget sih, nilainya stabil terus, aku juga mau kaya anaknya.”

“Eh, kok orangtuanya punya banyak uang ya, orangtuaku kapan bisa sekaya itu.”

“Kapan ya aku bisa pergi ke luar negeri kaya teman-temanku, andaikan aja orangtuaku punya banyak uang.”

Dan lain sebagainya.

Pasti, teman-teman sekalian pernah, kan, setidaknya sekali saja, merasa iri dengan rezeki orang lain? Merasa ingin sekali menjadi ‘orang lain itu’ yang menurut kalian punya rezeki yang lebih baik? Merasa Allah tidak adil karena hanya “orang lain itu” yang diberi rezeki? Pernah, kan? Pasti pernah.

Sama, author pun pernah mengalami hal itu. Bahkan, mungkin bisa dibilang, sering.

Namun, apakah Allah menciptakan rezeki yang bermacam-macam bagi umat-Nya itu agar kita saling iri satu sama lain? Apakah Allah sengaja mengatur rezeki yang beragam agar kita bersikap hasad dan membenci sesama? Apakah hanya itu tujuan Allah mengatur rezeki umatnya sedemikian rupa?

Bukan.

Allah menentukan rezeki yang berbeda-beda untuk setiap makhluk-Nya agar kita semakin berusaha untuk mendapatkan rezeki itu. Agar kita mau bekerja keras dan semakin bertaqwa pada-Nya, karena hanya Dia yang bisa mengatur rezeki umat-Nya. Dan sata kita mendapatkan rezeki itu, Allah ingin kita bersyukur, sekecil apapun bentuk rezeki itu.

“Lho, tapi gimana kalo kita udah usaha, udah berdoa, udah berjuang setengah mati tapi tetep aja ngga bisa dapet rezeki yang lebih baik?”

Karena sekuat apapun kita berusaha, kita ngga pernah tau usaha orang lain sekuat apa, teman 😊 bisa jadi, usaha orang lain yang kelihatannya tidak seberapa tapi ternyata jauuuuuuh lebih keras daripada kita. Atau, bisa jadi kita udah berusaha dan berdoa sekuat yang kita bisa, tapi ternyata memang yang kita inginkan itu bukan jalan terbaik dan bukan takdir kita.

Yha, Allah kan Maha Mengetahui, Dia tau apa yang terbaik untuk kita. Bisa jadi apa yang kita suka bukan hal yang baik untuk kita, dan bisa jadi hal yang terbaik buat kita bukanlah hal yang kita suka, sesuai dengan firman Allah pada surah Al-Baqarah ayat 216.

Allah SWT berfirman :

“وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ..”

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Jangan selalu melihat keatas dalam hal duniawi, teman. Kita sudah punya jatah rezeki kita masing-masing. Perlu kalian sadari, bahwa pasti masih ada banyak orang diluar sana, baik yang kalian kenal maupun tidak, yang menginginkan bisa berada diposisi kalian saat ini. Jadi, jangan selalu melihat keatas dalam hal duniawi dan jangan sia-siakan apapun yang sudah Allah berikan. Ayo kita berlomba-lomba bersyukur pada-Nya, InsyaAllah, dengan bersyukur, rezeki yang akan kita terima tidak akan pernah terputus! 😊

alhamdulillah-19905313
Sudahkah kalian bersyukur hari ini?

Yuk, say Alhamdulillah! 😊


Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

3 thoughts on “Iri Dengan Rezeki Orang Lain? Lebih Bersyukur, Yuk!

  1. Teruntuk adik Anasya Marella, tulisanmu kembali menginspirasi banyak kawan2 seusiamu…

    dan semoga Allah selalu berkahi kehidupan adik Anasya kelak dan menjadi anak sholehah..

    Memang benar kita biasanya hanya melihat usaha yang kita telah lakukan tanpa memerdulikan usah orang lain. Tapi saya yakin usaha adik sudah sangat besar.
    Semoga adik bisa berhasil di sekolah adik dan berhasil di perlombaan OSN.
    Serta semoga cepat mendapatkan jodoh. Doakan juga teruntuk murid murid yang akan melakukan ppdb.

    #saya tuliskan diatas itu karena anak perempuan saya juga akan masuk sekolah setingkat MAN tempat adik, doakan ya
    Tetap semangat terus yaa,,, Tulisanmu bagus,,, jempol tangan dan kaki saya dan kakak saya apresiasi buat adik Anasya

    Liked by 1 person

Leave a comment