Pengalaman Test PPDB MAN 3 Malang Jalur Prestasi (Part 2)

Assalamu’alaikum! ^-^
Di post kali ini tentunya aku akan melanjutkan cerita tentang pengalamanku mengikuti test PPDB di MAN 3 Malang. Part 1 bisa kalian baca disini

Here we go!

——-

Setelah sampai dirumah saudaraku sekitar pukul 1 siang, aku langsung beristirahat. Mungkin aku sempat tidur siang juga, entahlah, aku nggak terlalu ingat.

Malamnya, aku menyempatkan diri untuk memperdalam belajarku. Test besok adalah yang paling berat. Besok adalah test umum, test peminatan, dan juga baca tulis Al-Qur’an. Test umum sendiri terdiri atas matematika, bahasa indonesia, dan bahasa inggris. Sedangkan test peminatan disesuaikan dengan peminatan yang pada saat mendaftar kalian pilih. Ada empat macam peminatan (MIPA; IPS; Bahasa; dan MAKBI atau Keagamaan) namun hanya dua yang bisa kalian pilih, itupun berdasarkan nilai rapot kalian. Waktu itu, nilai rapotku mencukupi untuk mendaftar di segala jenis peminatan. Namun akhirnya aku hanya memilih satu peminatan, yaitu MIPA. Awalnya aku memilih Bahasa sebagai pilihan kedua, namun akhirnya ku cancel karena aku terlalu malas untuk belajar dua paket peminatan, haha.

Test dimulai pukul 7 pagi. Ketika soal dibagikan, langsung saja aku berusaha menyelesaikan matematika terlebih dahulu (karena jujur saja, ketimbang bahasa indonesia dan bahasa inggris matematika lebih menjanjikan, haha). Soalnya sebenarnya tidak terlalu sulit, mirip soal-soal UN SMP, seperti aritmatika sosial, pecahan, bangun ruang, deret angka, dll untuk matematika. Bahasa indonesia dan nahasa inggris sih standar, yaa, maksudku ya mungkin soalnya gitu-gitu aja. Untuk test umum, Alhamdulillah semuanya mampu terjawab walaupun beberapa soal bahasa hanya ‘ngawur’, hehe. Test berakhir pada pukul 9 pagi.

Setelah selesai test pertama, kami dipersilahkan untuk beristirahat. Kalo tidak salah, waktu itu istirahatnya selama 1 jam. Di waktu satu jam ini, banyak teman-teman sekelasku yang mempersiapkan diri mereka untuk test kedua, yaitu, test peminatan. Buku-buku tebal andalan mereka pun mereka keluarkan. Membaca materi yang mungkin sempat terlewat. Sedangkan aku, aku pun belajar waktu itu. Membuka beberapa halaman buku kimia SMA ku, dan baru 10 menit, aku sudah malas.

Aku lebih memilih untuk berdoa, berdzikir, dan bershalawat saja. Lidah ini tak henti-hentinya mengucap agung asma Allah, memohon kemudahan dan kelancaran kepada-Nya. Rasanya diri ini sudah tidak mampu membuka buku untuk hanya sekedar membuka segelintir materi yang itupun belum tentu ada di soal. Diri ini pun sudah sepenuhnya pasrah dengan apapun rencana-Nya. Kalaupun bukan Jalur Prestasi jalanku bisa kesini, mungkin saja MAN IC, mungkin PPDB MAN 3 Jalur Reguler, atau bahkan diriku hanya berakhir di SMA Negeri. Ketika aku sudah benar-benar pasrah dan menyerahkan semuanya kepada-Nya, aku tau bahwa nanti jika aku gagal, aku tidak merasa kehilangan ‘sesuatu’. Nothing to lose deh, pokoknya.

PicsArt_04-28-11.11.24.jpg

Sekitar pukul 10 bel berbunyi, tanda test peminatan 1 akan segera dimulai. Ketika soal mulai dibagikan, aku langsung membuka dan melihat-lihat tipe soal yang muncul. Aku sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, haha.

Karena peminatan 1 (dan satu-satunya, hehe) aku memilih MIPA, soal yang aku kerjakan adalah biologi, fisika, dan kimia. Biologi hanya sebatas materi olimpiade SMP, menurutku. Bahkan beberapa soal hanya sebatas materi UN SMP. Mudah, tapi jika kalian nggak sering-sering ngerjakan soal biologi sih bakal asing, hehe. Kimia, nah untuk yang satu ini, bahkan untuk persiapan aku nekat menghabiskan seluruh materi kelas X hanya dalam 3 hari, walau beberapa materi terlewati, sih. Ketika aku melihat soalnya, ternyata hanya sebatas materi UN SMP, walaupun, yaa beberapa soal tidak. Asam-basa, perubahan kimia-fisika, rumus kimia suatu asam, dll. Untuk fisika, aku dari awal memang tidak mau ambil pusing, prediksiku soal tentang GLB-GLBB nantinya akan dominan. Dan … benar saja soalnya hanya sebatas GLB-GLBB, fluida, listrik, dan optik juga ada kalau tidak salah.

Ada satu cerita menarik ketika aku mengerjakan fisika. Di sebuah soal, aku merasa asing dengan model soal tersebut. Akhirnya aku menggunakan ilmu ‘ngawur’ dalam menyusun sebuah rumus. Ironisnya, rumus yang ku susun ternyata salah! Aku baru mengetahui itu ketika aku sudah kembali ke Trenggalek. Misalkan harusnya aku menggunakan “+”, aku malah menggunakan “-“.
Misal, x + y = 12, aku menyusun rumus dengan x – y = 12.
Karena harus ditukar, kan harusnya aku menempatkan x = 12 + y, tapi waktu itu enggak! Aku nggak fokus dan malah menuliskan x – y = 12 dan ketika ditukar x = 12 – y. Jadilah ilmu ‘ngawur’ ku dalam menyusun rumus akhirnya berhasil! Hehe. Padahal, aku sadar tentang kesalahanku ini saat beberapa jam setelah test berakhir, awalnya aku sangat kecewa karena kesalahanku sangat sepele, hanya salah tanda ketika menukar tempat. Namun, karena kesalahan itu ternyata aku malah mendapat rumus yang benar dan tentunya jawaban yang benar. Betapa Allah memberi kemudahan bagi hamba-Nya di waktu yang tidak terduga. Alhamdulillah.
(Rumus yang sebenarnya bukan x + y = 12 begitu ya teman-teman, sebenarnya lumayan panjang, hanya saja aku lupa waktu itu tentang apa dan sebagai contoh aku menggunakan x + y = 12, hehe).

Aku tidak menunggu waktu habis. Aku sudah capek waktu itu. Toh, pengawasnya pun mempersilahkan kami yang memang sudah selesai untuk keluar ruangan. Setelah ini masih ada test peminatan 2, dilanjutkan dengan Ishoma, dan terakhir test baca tulis Al-Qur’an. Karena aku tidak mengikuti test peminatan 2, aku mempunyai waktu istirahat ekstra sebelum test baca tulis Al-Qur’an dimulai.

Di hari kedua ini, Papa datang untuk mengunjungi sekaligus menjemputku. Pada waktu istirahat itulah aku menemuinya. Pertanyaan klasik seputar, “tadi bisa nggak?” pun mulai ia tanyakan. Setelah itu, aku shalat dzuhur dan kembali ke MAN 3 Malang tepat pada pukul 1 siang.

Dari namanya saja sudah jelas, ya, bahwa test baca tulis Al-Qur’an ini terdiri dari dua macam test, yaitu test membaca dan test menulis Al-Qur’an. Untuk menulisnya, kami para peserta diberi dua surah pendek (waktu itu aku mendapat surah Al-Zalzalah dan Al-Qadr), yang mana beberapa kata pada tiap ayat surah tersebut dihilangkan dan kami disuruh untuk melengkapinya. Setelah selesai, kami disuruh keluar ruangan untuk nantinya bergiliran membaca Al-Qur’an.

Dengan selesainya membaca Al-Qur’an maka selesai pula serangkaian test para peserta. Kami dipersilahkan pulang. Uuuugghhhh rasanya lega 😁

Setelah test tentu saja yang dinanti-nantikan adalah … Pengumuman. Pengumuman test ini akan dipasang di website PPDB MAN 3 Malang pada tanggal 1 Maret 2017. Fiuuuh, 10 hari setelah test. Di waktu 10 hari tersebut rasanya dag dig dug deh pokoknya, haha. Namun, sekali lagi aku katakan bahwa, apapun hasilnya aku sudah pasrah. Rencana hanya milik-Nya.

Ketika 1 Maret yang dinanti-nantikan itu datang, aku senang sekaligus ‘ndredeg’. Pukul 5.30 pagi aku mengecheck web MAN 3 Malang dan belum ada pengumuman. Mamaku pun waktu itu bahkan sudah mengecheck sejak pukul 4 pagi, haha. Aku berfikir bahwa mestinya pengumuman akan dipasang setidaknya pukul 7 pagi. Akhirnya, aku pun bersiap-siap ke sekolah, karena waktu itu aku masih ada jam tambahan untuk UN yang mengharuskan aku untuk datang sebelum pukul 6.

Sampai disekolah, ada seorang temanku yang datang dan tiba-tiba bertanya, “eh, maksud e jenengmu sing tak kirim lewat BBm iku opo?” (eh ini maksudnya namamu yang tak kirim di BBm ini apa?) Karena memang aku tidak sempat membuka BBm aku pun belum sempat melihat apa yang dia maksud, namun aku faham apa yang akan dia bahas. Aku pun segera saja membuka web PPDB MAN 3 Malang, dan benar saja, pengumumannya sudah dipasang! Tanganku gemetar, bahkan kakiku kaku waktu itu ketika mengetahui ada namaku disana. Rasanya … semua usahaku terbayarkan. Tidak mudah masuk disana lewat Jalur Prestasi mengetahui saingan yang akan kita hadapi. Dan … disitu benar-benar ada namaku!

IMG_20170506_105038.jpg

Bahkan, sampai sekarang, ketika aku menulis ini pun aku masih sering membuka hasil test dan melihat bahwa namaku benar-benar ada disana. Kebahagiaan tersendiri yang tidak bisa difahami oleh orang lain deh, pokoknya!

Dan … begitulah pengalamanku ketika mengikuti test PPDB MAN 3 Malang Jalur Prestasi Tahun Pelajaran 2017/2018. Bagi sebagian orang, hal ini terkesan kecil dan tidak berharga. Sebagian mungkin menganggap aku berlebihan. Namun, tidak apa, aku bangga dengan pencapaianku dan aku ingin membagikannya pada kalian. Aku ingin membagikan kebahagiaan ini, hehe.

Untuk teman-temanku yang belum diterima melalui jalur prestasi dan masih akan berjuang melalui jalur reguler, semangat!! Tahun lalu jalur reguler diikuti kurang lebih 1.300 siswa dari seluruh Indonesia dan hanya sekitar 200 kursi tersisa yang dapat ditampung MAN 3 Malang. Semoga pengalaman ini bisa memberikan gambaran kepada kalian yang mungkin berminat untuk melanjutkan studi ke MAN 3 Malang ^-^

Terimakasih bagi readers yang sudah mau meluangkan waktu untuk membaca segelintir ‘diary’ ini. Semoga dari apa yang kalian baca kali ini, kalian bisa memetik suatu ilmu.

Wassalamu’alaikum!! ^-^

TAMAT.

38 thoughts on “Pengalaman Test PPDB MAN 3 Malang Jalur Prestasi (Part 2)

    1. Membaca al quran, membacanya di acak terserah pengujinya, lalu yg menulisnya melengkapi surat di juz 30, kalo waktu aku sih Al-Zalzalah sm Al-Qadr.. Tes bhs arab hanya ada untuk yg berminat ke peminatan MAKBI (Agama) dan Bahasa, jd MIPA, IPS ngga ada..

      Like

    1. Sekolahmu ada brp kelas? Seingetku sih kalau rombongan belajarnya >9 kelas insyaAllah masih bisa sampe ranking 10.. Kalaupun ngga bisa, masih ada jalur reguler kok, Dek 🙂 semangat ya! Tunggu aja di web PPDB nya.

      Like

  1. kak,pendaftaran tahun ini mulai dibuka kapan ya?
    deg degan setelah baca cerita kakak tapi makasih ya, lumayan buat gambaran nanti.

    Like

    1. Ditunggu aja ya, Dek! Kalo sama kaya tahun lalu, jalur prestasi ya insyaAllah pendaftaran bakal dibuka pertengahan atau akhir januari, karena pertengahan februari biasanya udah tes 🙂 dipersiapkan aja belajarnya, semangat ya!

      Like

  2. Teruntuk adik Anasya Marella, tulisanmu menginspirasi banyak kawan2 seusiamu…
    Hasil terbaik memang pantas adik dapatkan… semoga kelak adik menjadi anak yang berdedikasi tinggi terhadap negara dan agama..
    dan semoga Allah selalu berkahi kehidupan adik Anasya kelak dan menjadi anak sholehah..

    #saya tuliskan diatas itu karena anak perempuan saya juga akan masuk sekolah setingkat SMA, dan saya sedang mencari2 sekolah terbaik bagi anak saya… Dia sekarang lagi di sekolah SMPIT boarding school di Palembang, mau melanjutkan ke Jawa, InsyaAllah…

    Tetap semangat terus yaa,,, Tulisanmu bagus,,, jempol tangan dan kaki saya apresiasi buat adik Anasya

    Liked by 1 person

  3. Kak mau tanya syarat pendaftaran yg jalur leguler itu apa harus melampirkan sertifikat prestasi akademik kayak piagam menang lomba gitu kak?

    Makasih kak.😀

    Like

Leave a comment